(c) thisislocallondon.co.uk
Vemale.com -
Semua orang suka dipeluk, apalagi bayi dan balita, mereka pasti merasa
nyaman dan hangat saat dipeluk oleh sang ibu. Tetapi lihatlah balita
cantik ini, dia tidak bisa menikmati hangatnya sebuah pelukan. Karena
kondisi penyakit langka, setiap pelukan yang dia terima akan terasa
sangat menyakitkan.
Nama gadis kecil ini adalah Maisy Keetch, usianya 7 tahun. Sejak bayi, Maisy menderita penyakit langka bernama epidemolisis bulosa. Kondisi tersebut membuat kulit Maisy sangat sensitif. Dia tidak bisa mendapat sentuhan apalagi pelukan dari ibunya. Jika kulit tubuhnya tersentuh atau dipeluk, akan muncul ruam-ruam merah dan berubah seperti bekas luka bakar, dilansir The Sun.
Setiap pagi, Maisy akan mendapat bekas ruam baru pada kulitnya karena gesekan, pada saat seperti itu, sang bocah akan menangis dan menjerit karena kesakitan. Seiring berjalannya waktu dan dewasa, Maisy semakin menyadari bahwa kondisi kulitnya berbeda dengan anak-anak lain.
Sang ibu mengatakan bahwa dia merasa sedih ketika Maisy bertanya mengapa kulit teman-temannya halus, tidak seperti kulitnya. Ibu Maisy menjawab bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, dan Maisy tetap cantik walaupun kondisi kulitnya berbeda dengan teman-temannya.
Nama gadis kecil ini adalah Maisy Keetch, usianya 7 tahun. Sejak bayi, Maisy menderita penyakit langka bernama epidemolisis bulosa. Kondisi tersebut membuat kulit Maisy sangat sensitif. Dia tidak bisa mendapat sentuhan apalagi pelukan dari ibunya. Jika kulit tubuhnya tersentuh atau dipeluk, akan muncul ruam-ruam merah dan berubah seperti bekas luka bakar, dilansir The Sun.
(c) thisislocallondon.co.uk
Kondisi
ini tentu sangat menyakitkan, apalagi bagi Maisy yang masih kecil dan
aktif bergerak. Sang ibu harus berhati-hati saat Maisy bergerak dan
bermain dengan teman-temannya, karena sedikit sentuhan kecil akan
menyebabkan ruam merah berbentuk luka bakar yang membuat sang bocah
merasa sangat sakit dan panas pada kulitnya.Setiap pagi, Maisy akan mendapat bekas ruam baru pada kulitnya karena gesekan, pada saat seperti itu, sang bocah akan menangis dan menjerit karena kesakitan. Seiring berjalannya waktu dan dewasa, Maisy semakin menyadari bahwa kondisi kulitnya berbeda dengan anak-anak lain.
Sang ibu mengatakan bahwa dia merasa sedih ketika Maisy bertanya mengapa kulit teman-temannya halus, tidak seperti kulitnya. Ibu Maisy menjawab bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, dan Maisy tetap cantik walaupun kondisi kulitnya berbeda dengan teman-temannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar